Berbagai fenomena dalam hidup kita seringkali membuat kita selalu tak sabaran. Seseorang ingin cepat-cepat meraih apa yang dia mau, tanpa mau bersabar
SALAH satu kerjaan yang membosankan itu menurut hampir banyak orang iya menunggu. Saya, anda, pasti pernah punya pengalaman menunggu seseorang, entah menyangkut suatu bisnis, kerjaan, tugas, atau yang beragam keperluan yang lain.
Bagi saya, menunggu itu: kita menanti seseorang. Kita sedang mengharap sesuatu dari orang yang kita harapkan hadir dan berada dihadapan kita.
Menunggu itu identik bahwa kita yang perlu sesuatu atas apa dan orang yang sedang kita tunggguin itu.
Malam ini, saya menunggu. Otomatis saya sedang perlu sesuatu, mengharap apa yang saya tunggu segera jatuh ke pangkuan atau di hadapan saya.
Meski menunggu itu sesuatu yang bisa bikin bosan, tetapi bukan berarti tidak ada hikmah dan manfaat. Dari pekerjaan menunggu kita bisa belajar bahwa hidup ini adalah proses menunggu. Hidup ini adalah sebuah antrean panjang, penantian, menunggu giliran kapan tiba.
Menunggu hasil setelah bekerja. Menunggu sukses setelah berusaha dan berikhtiar. Menunggu sehat pasca berobat. Menunggu kapan nikah setelah lama pacaran: menjalin asmara. Bagi yang belum berumah tangga.
Menunggu kapan barang dagangan dibeli orang setelah berkali-kali promosi. Menunggu kapan kita dilayani. Menunggu kapan naik jabatan setelah segala cara melobi dilakukan. Begitu seterusnya, menunggu dan seabrek istilah dan makna 'menunggu' itu.
Alhasil, anda, saya, siapa saja yang sedang menunggu, nikmatilah. Sabarlah. Insya Allah kalau sesuatu yang kita kerjakan, jika niat dan pekerjaan itu baik, hasilnya, insya Allah pasti bisa bikin anda tersenyum dan bahagia.
Tapi kenyataan kadang berbicara lain, sebagai manusia, kita sering tak sabar. Manusia selalu ingin cepat-cepat menuai hasil. Ingin cepat-cepat menjadi orang kaya, ingin cepat-cepat memperoleh apa yg diusahakannya. Pendek kata, selalu tak sabar meraih apa yang hendak diinginkannya.
Tetapi apapun itu, semoga kita terbiasa melatih diri agar sabar dan ikhlas.
Saya pikir itu.
Masihkah kita ingat pesan Allah berikut, "jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".
Semoga Allah meridhai kita.
Komentar
Posting Komentar