Rabu Berkah, Emak-emak, dan Anak Muda

 


Gambar pemanis 


Emak-emak ini semangatnya luar biasa. Beda jauh, dengan sebagian anak muda yang lebih seneng diperalat. Jiwa idealisme dan sikap kritis yang mesti ditumbuhkan rela ditukar amplop lima puluh ribuan


RABU (15/10) kemarin itu lumayan seru. Diskusinya sama emak-emak. Maksud saya, emak-emak ini jadi pesertanya. Semua udah menikah. Berkeluarga. Dari rawut wajah juga, saya ngeliat mereka udah pada punya anak. Emak-emak ini aktif dalam UMKM binaan MES dan PNM. Sependek pengetahuan saya, mereka terlibat dalam kegiatan mengelola bisnis. Wanita yang tergabung dalam kelompok Mekar mendapat kucuran modal dari program tersebut. Itu yang saya tahu. Pendek kata, emak-emak itu diberdayakan. Mereka didorong untuk menjadi ibu rumah tangga yang mandiri dan hebat serta berfikir progressif.


Giat sharing pengalaman dan diskusi itu, sebenarnya, bukan pengalaman pertama. Udah sering sich. Tapi Rabu kali itu sepecial. Sebab di tiga titik lokasi di gunungsari dan Batulayar, saya dilibatkan jadi pemantik diskusi. Diajak sharing dengan emak-emak para pelaku UMKM. Acara itu harinya samaan. Beda waktu saja. Pertama lokasinya, di Kantor Desa Senteluk. Emak-emak yang dateng sekitar 40-an. Sedang acara kedua dan ketiga, giat itu dihelat di Aula Kantor Camat Gunungsari. Ini dua sesi. Emang-emak yang dateng juga lebih dari itu. Pokok-e seru deh.


Sharing pengetahuan kali itu, topiknya terkait kepemimpinan dalam sebuah organisasi, komunitas UMKM binaan program MES dan PNM.


Ketika diajak berbagi ilmu/diskusi, tentu saja saya terima. Kan bisa sua banyak orang. Dapet  ketemu banyak orang sekaligus silaturrahim. Tahu nggak, para emak-emak itu antusias lho. Padahal mereka usia mereka lumayan. "Barangkali sebagian dari mereka udah punya mantu," pikirku. Pikiran saya melayang jauh. Terpikir ngeliat anak-anak muda yang hanya ikut-ikutan tren, sementara otak gak mau diisi dengan ilmu pengetahuan. Anda kalah telak dong sama emak-emak ini? Gak malu ya? Kasan,...sebagian anak muda lebih seneng diprovokasi dan dipermainkan oknum tertentu. Tujuannya, gak jelas lagi. hah !  Sialnya, anak muda yang model begitu seneng diperalat. Sayang kan !



Emak-emak fose bersama


Oh ya, acara itu kan ruhnya silaturrahim aja. Ini point pentingnya. Point penting lain--bagi saya bisa belajar. Bisa upgrade skill. Terutama terkait public speaking. Lebih khusus lagi, bagaimana supaya ketika saya ngoceh tentang topik yang saya bahas ibu-ibu yang jadi peserta memperhatikan saya. Alhamdulillah. Ternyata sukses juga. Ibu-ibu itu, bisa juga saya ajak ketawa.  Ah Ibu-ibu...ibu. Perempuan. Saya jadi teringat satu kalimat menarik dari seorang perempuan terkenal kelahiran Paris bernama Gabrielle Bonheur Chanel. Coco Chanel--demikian orang memanggilnya, merupakan perancang mode revoluisioner terkenal. Prihal wanita, ia pernah bilang, "Wanita selalu menjadi yang terkuat di dunia." Wao.


Saya sependapat dengan tokoh perempuan asal Paris itu. Perempuan itu memang sosok hebat.


Dihadapan puluhan perempuan-perempuan hebat itu, saya menyampaikan tentang peran penting seorang leader. Seorang pemimpin. Topik ini saya pikir tepat mereka dapetin. Pasalnya, ibu-ibu ini sebagiannya merupakan ketua Kelompok "Mekar". Mereka bergelut, berinteraksi dengan banyak orang. Mulai dari anggota Mekar, tim, mitra dan suplier dalam seluruh aktivitasnya di dalam kelompok Mekar.





Saya juga nyinggung nilai nilai kepemimpinan dalam pandangan agama. Ibu-ibu yang terhormat, kata saya. Dalam diri seorang pemimpin, ketua, harus tertanam dan selaras dengan empat sifat baginda nabi. Sifat -sifat itu misalnya, 1) seorang pemimpin harus amanah ; 2) harus amanah ; 3) tabligh ; dan terakhir Fatonah.


Yang lain-lain terkait kepemimpinan, saya beberkan hal-hal penting. Saya anggap penting, sebab seseorang yang berada pada posisi 'pemimpin' dan atau 'ketua' paling tidak memiliki 4 modal tersebut.


semoga semangat anak-anak muda gak kalah sama semangat Emak-emak


Seserius itu kah kami berdiskusi tentang " kepemimpinan" ?


Hmm gak kok.


Sesekali saya menggoda ibu-ibu itu. Godaannya bukan lain-lain lho. Uh...jangan mikir yang bukan-bukan. Saya juga bikin candaan agar forum tak serius. Saya meledek ibu-ibu itu dengan contoh-contoh yang bikin mereka ketawa ngakak.


Ternyata : mereka tertawa juga. Ah.
Saya melihat, meskipun mereka sudah berumur dan beranak pinak, ternyata dalam forum diskusi begituan, tingkah konyol dan lucu emak-emak layaknya seorang gadis juga kelihatan. Hah ! Bagaimana mereka waktu gadis dulu ya? hmm...


Artikel terkait lainnya : Menggapai makna Hidup, Merayakan Kecewa dan Bahagia


Eh,..pikir-pikir, penting juga topik yang diberikan penyelenggara pada saya sehari sebelum materi saya sampaikan.    Materi itu sepertinya sangat cocok dibaca, terlebih anda (siapa saja) yang hendak dan sedang jadi pemimpin.  Biar anda tidak jadi pemimpin dungu--meminjam bahasa Rocky Gerung.  Dungu, bagi saya, tak hanya tidak tahu apa yang dikerjakan, tetapi  tak mau belajar. Lebih dari itu, orang dungu juga itu: sombong, angkuh. Sok berkuasa.


Artikel lainnya : Nasehat Sahabat, seringkali kita abaikan


Akhirnya, semoga semangat anak-anak muda gak kalah sama semangat Emak-emak, temen diskusi seharian full  di hari Rabu yang berkah itu.


Selesai kegiatan, sebentar kemudian saya siap-siap jemput anak pulang sekolah. Begitu melangkahkan kaki, seorang panitia nyetop saya. Katanya, jangan dulu pulang. Ada yang harus diselesaikan, ditandatangani. 


Hmm.


Saya tak kuasa menolak. 


Batulayar-Gunungsari 17/10/2025

Komentar