TENTANG FOTO, KENANGAN DAN WAKTU

gambar 1

Tak ada yang benar hilang dari diri kita selama kita mengingatnya (L.M. Montgomery)


SAYA menemukan foto lusuh ini terselip di tumpukan koran dan kliping cerpen terbitan koran Kompas yang saya koleksi.

Seingatku, foto ini tahun 2000-an. Saya tak ingat pasti kenapa kami berempat bisa berfoto. Tapi yang pasti,- kami bisa 'foto' gegara bolos dari pondok.

Namanya juga bolos, jadi saya keluar tanpa ijin mudabbir. Dan itu pilihan nakal yg saya lakukan. Saya menyesal. Mestinya saya kena hukuman: dibotak.

gambar 2


Yang saya gak lupa juga dari wajah imut, nama-nama sahabat saya bertiga. Ada Ahyar, Awan dan Sutris. Konon, tiga orang kawan saya itu udah sukses semua. Ada yg jadi sekdes, Polisi dan karyawan di salah satu bank. Selepas Mts, hingga hari ini saya tak pernah jumpa. Saya hanya pernah jumpa sama salah satu dari mereka. Saat jumpa, seru. Tawa dan canda melebur. Kami tertawa bersama. Hal-hal konyol dan lucu membuat waktu pertemuan terasa singkat.

Memperhatikan foto buram ini, segala kenangan dan kenakalan berkelebat di kepala ini.  Malam ini, berteman dingin yang mulai menyapa, saya bernostalgia dengan foto ini.

Ah Nostalgia..semua terasa campur aduk. Bahagia, nyaman, dan perasaan sedih tiba-tiba saja menghampiri. Ia datang begitu cepat. Duhai masa lalu. Waktu berjalan begitu cepat. Semua berlalu, semua terkenang. sebagian datang, sisanya menghilang.

Tapi, dalam sekejap rasa campur aduk itu berubah 'tegang'. Sesekali cemas. Berkali-kali sedih. Galau datang mengusik tiba-tiba. Tapi itulah hidup. Hidup adalah sesuatu yang dikehendaki dan tidak kita kehendaki. Kita menghendaki, karena Tuhan memberikan kita kekuatan untuk mengendalikan. Sedang di pihak lain, ada sesuatu yang sama sekali tak bisa kita kendalikan sebab Tuhan tak menghendaki itu semua untuk kita. Dalam konteks apa yang tak dikehendaki Tuhan untuk kita itu, terletak misteri yang kadang tak terbaca oleh manusia.

gambar 3


Refleksi Kehidupan
Kembali tentang foto itu. Foto yang saya temukan pada tumpukan kliping koran.

Foto/gambar bisa menjadi refleksi bagi pemiliknya. Sembari tersenyum, melalui foto-foto masa lalu itu, saya bisa melakukan refleksi tentang deretan peristiwa yang pernah saya lewati. Berangkat dari situ pula, saya bisa bertanya-tanya kepada diri ini, tentang apa yang telah saya capai. Apa yang masih perlu saya perjuangkan.

gambar 4


Untuk itu, foto masa lalu, kenangan-kenangan di masa silam dapat menjadi alat untuk memahami misteri kehidupan manusia, baik secara individu maupun kolektif.

Dari hanya sekadar gambar. Dari lembar demi lembar kisah masa lalu, kita bisa tahu, bahwa kehidupan begitu cepat berubah. Begitu banyak perubahan terjadi dalam diri kita. Tak hanya, kita juga merasakan bahwa: Waktu berjalan begitu cepat. "And time passes by," ujar Joy Tempes vocalis Uerope dalam satu tembangnya bertajuk ," Dreamer".

Apa yang diucap vocalis terkenal itu, tak hanya (mungkin) tetapi benar-benar kita alami, rasakan. Lalu, tersebab oleh waktu yang serasa cepat berlalu, membuat kita jadi berfikir, bahwa tak boleh ada yang patut kita sia-siakan begitu saja. Hidup harus terus bergerak dan berjuang. Hidup harus bisa membuat kita melakukan hal-hal yang bermanfaat. Pesan Albert Einstein (1879 - 1955) yang bilang, "Hidup itu seperti bersepeda. Kamu harus terus mengayuh agar tidak jatuh"--kian menemukan tempat hingga saat ini. 


01 Juli 2025

Masyhur, MS

Komentar