Langsung ke konten utama

MERASA SELALU BERUNTUNG SETIAP SAAT


Dalam hidup, begitu banyak yang mesti kita syukuri. Setiap saat, kita menemukan hal-hal sederhana yang membuat kita merasa beruntung, bahagia


PERCAYALAH, hidup bahagia nan enjoy, juga ada di tempat baru yang anda datangi. Situasi baru yang anda rasakan. Di situ anda bisa menikmati buku-buku, mendengar cerita anak-anak kita, ngumpul bareng keluarga kecil. Lalu sore harinya, membunuh waktu memandangi lautan dan senja berjam-jam di tepi pantai sembari bermain dengan kilau butiran pasir.

Di tempat baru itu anda bisa menangkap sesuatu yang baru. Ia kemudian sebagai arah yang membentang luas untuk kita renungkan betapa hidup, penuh akan makna (nilai-nilai Hidup). Ia bersifat transenden. Tak tampak, namun menghadirkan kepuasan teramat dalam (privatif).


Di luar sana, bila anda menceburkan diri dengan beragam aktivitas masyarakat, anda bisa jumpa dan berdialog dengan mereka : para buruh, pedagang, tukang bangunan dan sederet profesi lain. Kita bisa belajar dari kehidupan mereka, bagaimana mereka peras keringat, banting tulang mencari sesuap nasi, berjuang mencari nafkah.


"Di ruang loby ada banyak buku, anda bisa baca," kata recepsionistnya. Siap bos, timpalku.

Bersyukur Setiap Saat

Dalam hidup, begitu banyak yang mesti kita syukuri. Setiap saat, kita menemukan hal-hal sederhana yang membuat kita merasa beruntung, bahagia.


Kita menemukan hal-hal berharga setiap waktu. Kita benar-benar beruntung. Hasrat dan keinginan kita terpenuhi setiap saat.  Setiap pagi, kita bisa menikmati sarapan pagi. Setiap kita pengen nyangkring segelas kopi, teh atau yang lainnya, kita menikmatinya begitu mudah.

Bayangkan jika untuk ngopi saja, anda merasa kesulitan. Hanya sekedar ngopi saja anda tidak menikmati. Kok kita ribet sekali untuk tidak syukur ? Bersyukurlah, segala sesuatu yg kita inginkan, terpenuhi.

Banyak hal yang harus kita syukuri. Setiap saat, jika hendak ke suatu tempat, kita tiba dengan selamat. Jika kita terlambat, tetapi kita masih sehat dan baik-baik saja. Kalaupun terjadi, sesuatu dan lain yang melukai kita, toh kita masih bisa tersenyum.

Betapa beruntungnya kita semua. Kita masih bisa menikmati hari-hari dengan bahagia.

Siapa saja, jika Anda menjadi manusia yang selalu merasa beruntung, Anda orang hebat. Sebab, merasa beruntung adalah wujud dari rasa syukur pada Allah.

Seperti pagi ini, saya begitu bahagia menikmati sarapan pagi. Selepas itu ngopi atau minum apa saja sesuai selera anda masing-masing

Apa saja yang membuat anda menjadi manusia beruntung hari ini....? Masihkah anda tidak bersyukur dengan apa yang anda peroleh hari ini.....?

Semoga semua kita tetap bahagia. Selalu bersyukur atas apa yang kita nikmati hari ini. Juga hari-hari esok yg akan kita lalui.

Tapi tentu saja, selalu merasa beruntung setiap hari, tak cukup sekedar itu-- sebagai manifestasi 'syukur'. Harus ada nilai-nilai lain yang lebih aktualitatif. Nilai-nilai ini--lalu dapat diwujudkan dan dirasakan secara nyata dalam laku hidup kita dengan orang-orang sekitar.

Peduli pada sesama, suka berbagi, saling memotivasi, profesional, jujur adalah sederet nilai-nilai yang bisa dikembangkan dalam hidup, agar kita jauh dari optimisme yang irasional.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

salon motor dan Bayang-bayang semu

saat service motor SAYA hanya bisa geleng2 melihat begitu lihai kiri-kanan tangan Hadi--si tukang salon motor, saat mendandani tunggangan sy tadi pagi. Saya singgah ke tempat itu, selepas mengantar anak sekolah. Sehari-hari, Hadi, menghabiskan waktu menyaloni puluhan motor, mobil, aneka merek. Halaman teras rumahnya, ia jadikan tempat berkreativitas. Tak heran, dia tak perlu buru2 dikejar waktu hanya utk berangkat ngantor. Rumah mungil dan sederhana itulah yg ia jadikan tempat mendulang pundi-pundi rupiah. Yg unik bagi saya, Hadi, tidak butuh atribut seperti plank nama untuk promosi tempat kerjanya seperti kita lihat kebanyakan tempat di sektor bisnis (barang-jasa). Dia menggeser simbol2 promosi yg kerap kamuflase, itu dg bukti konkrit (hasil kerja) dan trust dari ratusan pelanggan.  "Saya gak pasang plank saja, insya Allah banyak pelanggan yg datang. Bahkan sy kewalahan. Apalagi salon motor ini, saya bikinin plank," kata  pria yang alumnus salah satu pesantren di

KELUYURAN ; Ajang Menikmati Waktu Senggang

foto : desa wisata Sade KELUYURAN sekiter sini-sini saja selalu bikin saya terkesima. Terkesima dg keunikan budaya, kebiasaan, panorama alam dan yang lain-lain. Apalagi bisa ke banyak tempat nun jauh di sono. Seneng keluyuran, membuat saya bermimpi mengunjungi banyak tempat. Tapi sayang keterbatasan itu kadang membuat langkah sedikit tersendat. Apalagi jika keluyuran ke sana kemari butuh transport, modal, kesiapan dan tetek bengek lainnya. Karenanya, dalam diam, keinginan-keinginan itu terpaksa harus dikubur.  Saat senggang, beberapa waktu lalu, saya nyoba keliling bareng si sulung. Saya awali dari ngajak dia ke museum. Di museum, ia terkaget-kaget melototin barang2 dan aneka macem yg menurut dia aneh. "Kok buku di kerangkeng. Kok ada buaya buatan di kurung dalam kaca," katanya.  "Kok ada foto, kok ada ini itu, di dalam kaca," sambungnya lagi penasaran.  Selepas dari museum, sy ajak lagi ke Sade. Penasarannya kambuh lagi. Kok atap rumah di sini beda ya,

Tembang (HUJAN MALAM MINGGU) dan Pentingnya Sikap REALISTIS

fhoto by : orliniza SAYA gak pernah kepikiran untuk ngopi dengan Capucino (sachetan), karena terbiasa ngopi Hitam. Saya pun gak pernah kepikiran untuk membaca buku berjudul, "Kata adalah Senjata" malam ini. Satu buku lama yg pernah saya beli secara online. Yang ada dalam pikiran saya, sejak dua bahkan tiga hari yang lalu : memenuhi janji bertamu ke rumah seseorang. Tapi apa yang terjadi? Hingga malam ketiga, janji itu tak bisa saya tunaikan. Padahal sedari awal saya siapkan. Justru sebaliknya, saya malah kejebak baca buku, ngopi sembari menikmati hujan malam minggu. Begitulah. Tak semua yg kita pikirkan, rencanakan, bisa terwujud. Justru yang tak terbersit di kepala sama sekali--malah itu yang terjadi ; itu yang kita lakukan. Itu yang kita peroleh. Dari sini, kita bisa mengambil hikmah, bahwa hidup harus kita jalani secara realistis. Hidup itu gak perlu neka-neko. Hidup gak penting membutuhkan seseorang banyak drama, apalagi pencitraan. Hiduplah seadanya, se