Dengan menulis, kita bisa mengabadikan setiap peristiwa. Dengan nulis, kita bisa berbagi cerita dan inspirasi. Juga bisa berbagi motivasi dan semangat pada orang lain
DULU, sewaktu duduk di sekolah Aliyah, saya selalu heran ngeliat temen doyan nulis. Pokoknya nulis,..nulis tentang sesuatu : perasaan yg dialami, situasi yang dihadepi, bahagia yang dirasakan dan lain-lainnya.
Seorang kawan yang dulu sering nginap di rumah demikian juga. Sebelum tidur, ia selalu meluangkan waktu barang sejenak untuk nulis. "Kok nulis. Apa yang ditulisnya ya?," pikirku heran.
Ah, paling dia nulis tentang apa yang dia alami, dia rasakan, pikirku. Melihat itu, kadang saya manggut-manggut. "Kayak orang gak ada kerjaan aja. Cengeng. Sebentar-bentar curhat di buku," gumamku.
Saya yang waktu sekolah di MAN 1, lebih sering nongkrong begitu bel istirahat berbunyi, tak pernah mikir utk melakukan aktivitas 'menulis' yang sangat penting itu. Saya tentu prihatin pada diri saya pribadi. Ah !
Namun demikian, belakangan, baru sy merasakan manfaat menulis. Menulis selalu bikin kita menikmati hari-hari dalam hidup kita terasa bermanfaat, berharga. Menulis membuat kita lebih gampang dalam urusan pekerjaan, entah jadi guru, dosen, politisi, pedagang dan profesi-profesi yang lain. Menulis membuat kita punya citra sendiri dibanding yang gak nulis. Dengan menulis, kita bisa mengabadikan setiap peristiwa. Memang, aktivitas menulis tak menjamin kita hidup bergelimang harta tetapi dengan menulis kita merasa kaya, kaya kata-kata, kaya ide dan gagasan. Kekayaan gak mesti uang, bukan? Meski, tidak dimungkiri juga, banyak penulis yang sukses, punya segalanya.
Dengan menulis, kita bisa berbagi cerita dan inspirasi. Dengan menulis, kita bisa berbagi motivasi dan semangat pada orang lain.
Melalui aktivitas menulis dakwah lebih enjoy. Juga menyenangkan. Lewat tulisan kita bisa berbagi kebaikan. Dengan menulis, semangat belajar dapat dipelihara. Lebih penting lagi, menulis sebagai ekspresi rasa syukur kita kepada Allah, sebab, Tuhan menganugerahkan kepada kita pikiran dan perasaan. Kedua anegerah ini, harus bener-bener dimaksimalkan. Dan itu melalui cara yang sangat sederhana, yaitu menulis.
Di jaman sekarang, ruang untuk menulis terbuka lebar. Kita bisa memanfaatkan media sosial secara maksimal. Ketimbang, scroll postingan-postingan saja, sebaiknya, akan lebih bagus, mengasah kemampuan untuk merunutkan ide dan gagasan dalam sebuah tulisan. Memelihara semangat belajar, untuk orang seperti saya, yang sulit nyerap ilmu dengan cepat sepertinya cukup ampuh melalui aktivitas menulis. Bener apa yang diungkapkan sayyidina Ali bin Abi Talib: ikatlah ilmu dengan tulisan.
Komentar
Posting Komentar