Ilustrasi Foto : bersama kepala desa (Pemdes) Sama Guna Kabupaten Lombok Utara, dan Pandu Digital, saat berbagi cerita seputar pemberdayaan desa dan era serba digital. Kamis (13/7/2023). ilustrasi : blogger
ADA saja cerita, kisah yang bikin kita terharu, sedih, ngerasa prihatin yang mendalam, atas apa yang dialami saudara-saudara di sekitar kita. Saudara dan sahabat kita itu, mereka : ada yang ditabrak lari, kalah telak dalam pemilihan kepala desa sementara uang puluhan juta untuk kampanye ludes. Selain dari itu, ada juga sahabat kita yang tertipu klien, usahanya bangkrut. Saya juga mendengar ada sahabat yang ditinggal suami, hingga akhirnya terpaksa cerai. Tidak terhenti di situ, kedua pasangan suami-istri gugat menggugat. Dan banyak lagi kisah-kisah lain. Dan denger kisah, cerita prihal itu semua bikin air mata menetes. Yang terbaru, seorang saudara kita babak belur dihajar massa, gegara dugaan ini, itu. Benar-tidaknya, masih tahap klarifikasi dan penyelesaian. Mudahan semuanya baik-baik saja.
Ada pula, cerita-cerita bahagia, cerita kesuksesan sahabat, keberuntungan, dan yang lain-lain. Semisal dana projectnya cair, barang dagangannya laris-manis. Sebagian yang lain : lulus ini dan itu. Atau sedang naik jabatan. Dan ada juga temen yang sukses mendulang suara dalam Pilkades, sehingga ia bisa duduk manis menjadi raja kecil di suatu desa. Lalu, saya juga denger ada sahabat di antara kita yang ketemu jodoh, segera melangsungkan akad nikah. Pendek kata, kisah-kisah beragam ikhwal pengalaman bahagia.
Dua hal 'sedih-bahagia' meski sangat berlawanan, tapi keduanya adalah ujian hidup dari Allah untuk manusia. Melewati 'ujian' Inilah hakikat sebenarnya kita hidup.
Hidup adalah ladang ujian. Dalam hidup, kita ditempa, digembleng, untuk tetap optimis dan kuat menjalani hidup. Dalam hidup, kita diberikan pilihan oleh sang pencipta. Tinggal manusia, dia mau pilih yang mana?
Tahu tidak, anda kaya, punya banyak harta, jadi orang penting dan hebat, jadi pemimpin, jadi tokoh yang dihormati, dan jadi ini dan itu, adalah medan ujian yang anda harus lewati. Sama halnya dengan anda, saya, kita semua, ketika dalam keadaan miskin, selalu kalah dalam setiap kontestasi, anda dikucilkan, bahkan anda hampir saja bunuh diri karena stres, itu semua adalah ujian, yang diberikan Allah kepada hambanya.
Akhirnya, dalam menjalani hidup ini, bukan seberapa kuat kita terjatuh, namun seberapa kuat kita bertahan ketika jatuh. Ingat, kegagalan bukan sebuah kemalangan. Tetapi kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.
Kita harus tetap bertahan dan kuat menghadapi berbagai cobaan dan tantangan dalam hidup. Hidup ini terlalu indah kalau kita sia-siakan. Nikmatilah hidupmu, hidup kita dan anda semua. Kalau pun ada sedih, duka, yakinlah bahwa ada terang dibalik gelap. Ada hujan dibalik hitam kelamnya langit yang biru. "After rain come the sunshine," demikian kata pepatah.
Semoga tahun baru 1 Muharram ini membawa segala bentuk keberuntungan dan keberkahan bagi kita semua.
Selamat tahun baru Islam 1445 H.
Komentar
Posting Komentar