"Pentingkah beragama?. Seberapa jauh agama itu penting? "
TERKADANG pikiran-pikiran radikal seperti di atas dianggap nyeleneh. Dianggap terlalu berani, dan beresiko. ini bisa dipastikan....?
Tapi sebenarnya, jika ditelusuri, tidaklah demikian.
Ada banyak cendikiawan, intelektual, pemikir yang pernah melontarkan ide, pikiran liar seperti itu. Bahkan lebih liar dari itu. Di Indonesia, misalnya, Gus Dur. Cucu pendiri NU itu pernah bilang, "Al-Quran itu porno". Sebuah pernyataan ngelantur dan sangat kontroversial. Ada juga yang mengungkapkan, "Al-Quran itu mahluk,".
Terdapat juga pernyataan yang bilang begini, "Bisa kah Tuhan membuat sesuatu yang ia sendiri tidak bisa mengangkatnya?".
Wah, aneh ya. Bener-bener si Dia ini.
Ya begitulah. Sebuah ekspresi keagamaan yang mengungkapkan secara jujur apa yang ada di pikirannya.
Sebenarnya pernyataan-pernyataan itu biasa-biasa saja. Jika dikaji lebih mendalan, pada hakikatnya, itu sebagai sebuah refleksi. Sebagai upaya seseorang menyadarkan diri secara terus menerus dan sungguh-sungguh memahami lebih mendalam tentang agama yg diyakininya.
Kalau kita mengganggap agama itu penting, kenapa sering kita abaikan nilai-nilai di dalamnya. Kita masih acuh tak acuh terhadap apa yang dilarang agama.
Idealnya, kalau kita beragama, kita mesti hidup dengan nilai-nilai agama. Di ranah ekonomi, maka nilai-nilai Islam di bidang ekonomi, misalnya, aktivitas kita terhadap pemenuhan kebutuhan hidup semestinya mewarnai sikap dan perilaku kita. Di bidang politik, spirit agama harus senantiasa menjadi landasan dan standar kita bersikap dan berperilaku. tapi realitasnya kan belum tentu, bila cenderung untuk mengatakan 'tidak'. Tidak sedikit, membajak agama untuk kepentingan ini dan itu.
Agama itu Penting
Manusia perlu beragama. Agama itu kita butuhkan, sebab tanpa agama, kita tidak mampu menjawab : apa sesungguhnya arti hidup?
Jadi, ketika seseorang memilih untuk beragama, mestilah ia taat lagi patuh terhadap agama yang ia dekap intim.
Yang mengikuti tuntunan agama sedikitpun tidak akan menyesal. Yang bikin nyesel, justru ketika ngikutin nafsu kita, menghalakan segala cara dalam hidup ini.
Pikiran-pikiran itu, terlontar begitu saja.
Ocehan si Dia, memang aneh-aneh.Hah !
Malam kian larut. Ia menyulut sebatang rokok. Senter yang dinyalakannya sedari tadi lupa dimatikan.
Saya yang nguping Ocehan si Dia, hanya geleng-geleng, tak habis pikir.
Komentar
Posting Komentar