Langsung ke konten utama

NIKMAT MEROKOK ITU REJEKI



Di suatu pagi, ketemu teman. Umurnya terpaut 10 tahun dari saya. Artinya, saya lebih muda dari dia.

"Ini rokok bang," ucapku sembari menyodori ia sebungkus rokok. 

"Saya berhenti merokok. Rokok sudah tak nikmat lagi," katanya.

Alaaah side ini, kataku. "Iya bener," kilahnya lagi.

"Side jeda ngerokok, karena ingin berhenti atau apa??," tanyaku penasaran. 

Rokok itu, tiba2 saja udah gak terasa enak. Asli, sy tiba2 kehilangan selera dan tidak tertarik lagi dengan rokok. Pokoknya,... gitu dah ceritanya.

Kata temanku itu pada sy, selanjutnya : "Anda luar biasa. Masih menikmati rokok. Bersyukurlah, anda masih diberikan nikmat terhadap sesuatu yang orang lain tidak miliki". 

Saya terdiam.

Ingatan saya melayang jauh, pada pengalaman seorang kawan lama. Kisahnya begini :

Kawanku itu menikah hampir 4 tahun. Diumur pernikahannya itu, dia belum juga dikaruniai momongan sama Allah. Jangankan dikasi momongan, bahkan tanda2 istrinya hamil pun tak ada. Periksa ke dokter, sering. Bahkan menurut medis. Keduanya normal dan fine-fine saja.

Suatu ketika kawanku itu curhat, ikhwal apa yg dialaminya kepada kawan, sebutlah si Fulan. Fulan, sohebku juga lho. 

Panjang lebar ia cerita. Berjam2 mereka berjibaku dengan bergelas-gelas teh dan sajian lainnya. Begitu kawanku itu selesai cerita, Fulan dengan enteng bilang, "Coba ente merokok. Insya Allah berkat ijin Tuhan, istrimu hamil," katanya.

Saya gak bisa merokok. Lanjut dia, kalau saya merokok, saya langsung batuk, pusing lagi. 

Meski demikian, ia memaksa diri untuk merokok dan terus merokok.

Dan sejak itu pula, akhirnya, saat itu kawanku, mulai menghisap rokok. Hari berlalu, minggu pun tiba. Kawanku itu terus merokok. Sehari kadang, setengah, bahkan sebungkus rokok. Kurang lebih, sebulan setelahnya, kawanku itu mendapat kabar baik, "istrinya hamil".

Terlepas sebelumnya dia bukan seorang perokok, atau gegara dia belajar merokok dan mulai menikmati rokok (sebagai syarat yg diyakininya) tak lama kemudian istrinya hamil, tetapi case ini menarik dan unik bagi saya.

Subhanallah. Maha suci Allah. Menyisipi perantara lewat berbagai hal.

Moga ada manfaat.

Wallahu subhanahuwa taala a'lam. 

But the why....Sehat dan bahagia selalu buat kita semua. Semoga impian dan harapan kita semua teterwujud.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

salon motor dan Bayang-bayang semu

saat service motor SAYA hanya bisa geleng2 melihat begitu lihai kiri-kanan tangan Hadi--si tukang salon motor, saat mendandani tunggangan sy tadi pagi. Saya singgah ke tempat itu, selepas mengantar anak sekolah. Sehari-hari, Hadi, menghabiskan waktu menyaloni puluhan motor, mobil, aneka merek. Halaman teras rumahnya, ia jadikan tempat berkreativitas. Tak heran, dia tak perlu buru2 dikejar waktu hanya utk berangkat ngantor. Rumah mungil dan sederhana itulah yg ia jadikan tempat mendulang pundi-pundi rupiah. Yg unik bagi saya, Hadi, tidak butuh atribut seperti plank nama untuk promosi tempat kerjanya seperti kita lihat kebanyakan tempat di sektor bisnis (barang-jasa). Dia menggeser simbol2 promosi yg kerap kamuflase, itu dg bukti konkrit (hasil kerja) dan trust dari ratusan pelanggan.  "Saya gak pasang plank saja, insya Allah banyak pelanggan yg datang. Bahkan sy kewalahan. Apalagi salon motor ini, saya bikinin plank," kata  pria yang alumnus salah satu pesantren di

KELUYURAN ; Ajang Menikmati Waktu Senggang

foto : desa wisata Sade KELUYURAN sekiter sini-sini saja selalu bikin saya terkesima. Terkesima dg keunikan budaya, kebiasaan, panorama alam dan yang lain-lain. Apalagi bisa ke banyak tempat nun jauh di sono. Seneng keluyuran, membuat saya bermimpi mengunjungi banyak tempat. Tapi sayang keterbatasan itu kadang membuat langkah sedikit tersendat. Apalagi jika keluyuran ke sana kemari butuh transport, modal, kesiapan dan tetek bengek lainnya. Karenanya, dalam diam, keinginan-keinginan itu terpaksa harus dikubur.  Saat senggang, beberapa waktu lalu, saya nyoba keliling bareng si sulung. Saya awali dari ngajak dia ke museum. Di museum, ia terkaget-kaget melototin barang2 dan aneka macem yg menurut dia aneh. "Kok buku di kerangkeng. Kok ada buaya buatan di kurung dalam kaca," katanya.  "Kok ada foto, kok ada ini itu, di dalam kaca," sambungnya lagi penasaran.  Selepas dari museum, sy ajak lagi ke Sade. Penasarannya kambuh lagi. Kok atap rumah di sini beda ya,

Tembang (HUJAN MALAM MINGGU) dan Pentingnya Sikap REALISTIS

fhoto by : orliniza SAYA gak pernah kepikiran untuk ngopi dengan Capucino (sachetan), karena terbiasa ngopi Hitam. Saya pun gak pernah kepikiran untuk membaca buku berjudul, "Kata adalah Senjata" malam ini. Satu buku lama yg pernah saya beli secara online. Yang ada dalam pikiran saya, sejak dua bahkan tiga hari yang lalu : memenuhi janji bertamu ke rumah seseorang. Tapi apa yang terjadi? Hingga malam ketiga, janji itu tak bisa saya tunaikan. Padahal sedari awal saya siapkan. Justru sebaliknya, saya malah kejebak baca buku, ngopi sembari menikmati hujan malam minggu. Begitulah. Tak semua yg kita pikirkan, rencanakan, bisa terwujud. Justru yang tak terbersit di kepala sama sekali--malah itu yang terjadi ; itu yang kita lakukan. Itu yang kita peroleh. Dari sini, kita bisa mengambil hikmah, bahwa hidup harus kita jalani secara realistis. Hidup itu gak perlu neka-neko. Hidup gak penting membutuhkan seseorang banyak drama, apalagi pencitraan. Hiduplah seadanya, se