ilustrasi, inisiatif blogger
Jika badai dan angin bertiup kencang, sekokoh apapun tembok yang kau dirikan, sekuat apapun kayu, besi kau tancapkan, potensi ia roboh itu pasti. Begitu roboh lalu lenyap dan enyah menjadi puing. Sebentar kemudian terbang dibawa angin.
Hal serupa mungkin dialami, saat menyulut sebatang rokok, tersebab angin kencang yang menerpa dari berbagai arah, rokok pun sulit terbakar.
Hal serupa mungkin dialami, saat menyulut sebatang rokok, tersebab angin kencang yang menerpa dari berbagai arah, rokok pun sulit terbakar.
BACA JUGA : menulis ingatan
Apa menariknya?
Dari situ kita bisa belajar, letak pentingnya taktik dan strategi. Tanpa itu, saya, anda bahkan kita semua, tak bisa meraih apa yang hendak dituju dalam hidup yg sesaat 'numpang minum' ini.
Strategi itu adalah kunci
Anda siap tarung di pildes, pileg, pilgub, dan persaingan merebut kuasa?
Anda ingin usaha sukses? Anda ingin menaklukan hati seorang gadis yang kau puja? Anda ingin segala-galanya??
Iya salah satu kuncinya, ya itu: taktik dan strategi.
Bisa didapatkan dimana dua hal itu?. Seorang akan mendapatinya melalui jalan. Iya, literasi. Literasi yg bisa didapat secara formal dan autodidak.
Tapi sayangnya, di bidang ini, kita selalu tertinggal. Di dunia pendidikan, literasi juga menjadi suatu problem. Mendikbudrisetek Nadiem Makarim mengungkap, setengah atau 50 persen peserta didik tingkat dasar menengah di Indonesia belum memenuhi standar minimum literasi.
Temuan yang dikemukakan Nadiem itu, tulis situs berita www.cnnindonesia.com, didasarkan pada hasil asesmen nasional sekolah tingkat dasar hingga menengah pada 2021 lalu. Demikian diungkap menteri muda itu pada Selasa (12/4) dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Itu tentu sebuah kprihatinan itu. Karenanya, literasi menjadi sesuatu yang harus menjadi perhatian semua. Literasi harus terus ditumbuhkembangkan sejak dini.
Program-program berbasis literasi mesti terus digalakkan, jika kita tak ingin bangsa kita jauh tertinggal bangsa lain.
Kok mesti literasi?
Literasi itu kunci peradaban sebuah bangsa. Literasi itu kunci ilmu pengetahuan. Without it' isn't to be succes. I think so.
Apa menariknya?
Dari situ kita bisa belajar, letak pentingnya taktik dan strategi. Tanpa itu, saya, anda bahkan kita semua, tak bisa meraih apa yang hendak dituju dalam hidup yg sesaat 'numpang minum' ini.
Strategi itu adalah kunci
Anda siap tarung di pildes, pileg, pilgub, dan persaingan merebut kuasa?
Anda ingin usaha sukses? Anda ingin menaklukan hati seorang gadis yang kau puja? Anda ingin segala-galanya??
Iya salah satu kuncinya, ya itu: taktik dan strategi.
Bisa didapatkan dimana dua hal itu?. Seorang akan mendapatinya melalui jalan. Iya, literasi. Literasi yg bisa didapat secara formal dan autodidak.
Tapi sayangnya, di bidang ini, kita selalu tertinggal. Di dunia pendidikan, literasi juga menjadi suatu problem. Mendikbudrisetek Nadiem Makarim mengungkap, setengah atau 50 persen peserta didik tingkat dasar menengah di Indonesia belum memenuhi standar minimum literasi.
Temuan yang dikemukakan Nadiem itu, tulis situs berita www.cnnindonesia.com, didasarkan pada hasil asesmen nasional sekolah tingkat dasar hingga menengah pada 2021 lalu. Demikian diungkap menteri muda itu pada Selasa (12/4) dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Itu tentu sebuah kprihatinan itu. Karenanya, literasi menjadi sesuatu yang harus menjadi perhatian semua. Literasi harus terus ditumbuhkembangkan sejak dini.
Program-program berbasis literasi mesti terus digalakkan, jika kita tak ingin bangsa kita jauh tertinggal bangsa lain.
Kok mesti literasi?
Literasi itu kunci peradaban sebuah bangsa. Literasi itu kunci ilmu pengetahuan. Without it' isn't to be succes. I think so.
Baca juga : komitmen itu mahal
Komentar
Posting Komentar