Langsung ke konten utama

Buku yang menjawab keresahan kita

ilustrasi: unk picture

Judul buku itu : Tantangan Abadi terhadap Agama dan Jawaban Islam Terhadapnya.

Buku bagus.

Penulisnya mengulas berbagai persoalan yg kerapkali mampir dan membuat resah manusia. Mulai dari sistem sosial, masalah sosial, agama, politik, budaya hingga pendidikan. 

Argumen2 yg diberikan si Saiyad Fareed Ahmad, dkk--selaku penulis buku selain logis tetapi syarat oleh keterangan al-Quran dan hadist.

Meski logis, tetapi tidak membuat pembaca takut, dianggap berfikir liberal, syiah, bahkan berfikir diluar kebiasaan. Kecuali bagi yg gegabah ngasi penilaian !

Lalu, syarat oleh keterangan al-Quran dan hadist, tapi tidak bikin pembaca berfikir kaku, normatif dan bersikap dogmatis. Lantas kita dianggap ekstrim, tekstualis. Sebaliknya, kian membuat pembaca yakin bahwa segala sesuatu dalam hidup ini seharusnya didasari sikap penuh pengharapan dari sang empunya hidup: Allah swt.

Mengapa kemiskinan ada? Mengapa penderitaan itu ada? Adalah beberapa hal menarik dari setiap bab yg didedah penulisnya. Sederet tanya yang kerap menghantui pikiran kita dan bisa sj menjerumuskan kita pd lubang kesesatan juga menjadi narasi-narasi yang enak dan renyah dibaca dalam buku berwarna merah-marun itu. Juga manakala realitas tidak selalu sesuai dg ekspektasimu, dijawab gurih oleh ulasan2 si penulis. 

Berikut beberapa kutipan isi buku : 

"...mengabdi atau beribadah mengacu pd sesuatu yg dimaksudkan utk memberi manfaat bagi manusia, bukan bagi pencipta, karena Tuhan melampui segala kebutuhan. Menyembah tuhan berarti tunduk pada kehendaknya. Tuhan telah menciptakan dunia beserta hukum2 yg mengaturnya, bukan hanya dunia alamiah, melainkan juga tatanan sosial manusia" (hlm 130).

"Pembangkangan atau ketidakpatuhan adalah suatu pilihan yg dapat dilakukan dg akibat2 yg buruk. Kejahatan merupakan buah dari pilihan untuk membangkang kepada Tuhan" (hlm 131).

Beberapa kutipan ayat Alquran sbb :

"Kejahatan apa pun yg menimpa kalian berasal dari diri kalian sendiri" (QS An-Nisa : 79)

"Sangat buruk perumpamaan orang2 yg mendustakan ayat2 kami dan menzhalimi diri sendiri" (QS Al-A'raf : 177).

Buku yg isinya merupkan racikan isi ceramah penulis di berbagai negara itu seperti jalan tengah yg memandu pembaca menemukan titik cahaya 'memukau' dari doktrin Islam. Membacanya, tak ubahnya pembaca berada di tempat baru sebab banyak hal2 baru disuguhi penulisnya.

Buku ini cocok dibaca siapa saja. Asal, hobi baca. Jgn lupa siapkan salah satu : segelas kopi. Madu juga bisa, biar bikin tambah mantap.

Seperti sepatah kata di awal: "buku ini bagus", tetaplah subjektif. Bagus bagi saya belum tentu bagi yg lain? Ini juga sedikit terjawab setelah membaca buku ini. 

Hmmm. Buku yang isinya : daging melulu.

Eits dg MEMBACA, kita bisa mendapatkan sesuatu yg berharga. Sama seperti kita mendapatkan minuman berkualitas seperti madu--padahal tidak setiap minuman manis 'madu' baik bagi kesehatan, kecuali MADU itu sendiri. aha !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

salon motor dan Bayang-bayang semu

saat service motor SAYA hanya bisa geleng2 melihat begitu lihai kiri-kanan tangan Hadi--si tukang salon motor, saat mendandani tunggangan sy tadi pagi. Saya singgah ke tempat itu, selepas mengantar anak sekolah. Sehari-hari, Hadi, menghabiskan waktu menyaloni puluhan motor, mobil, aneka merek. Halaman teras rumahnya, ia jadikan tempat berkreativitas. Tak heran, dia tak perlu buru2 dikejar waktu hanya utk berangkat ngantor. Rumah mungil dan sederhana itulah yg ia jadikan tempat mendulang pundi-pundi rupiah. Yg unik bagi saya, Hadi, tidak butuh atribut seperti plank nama untuk promosi tempat kerjanya seperti kita lihat kebanyakan tempat di sektor bisnis (barang-jasa). Dia menggeser simbol2 promosi yg kerap kamuflase, itu dg bukti konkrit (hasil kerja) dan trust dari ratusan pelanggan.  "Saya gak pasang plank saja, insya Allah banyak pelanggan yg datang. Bahkan sy kewalahan. Apalagi salon motor ini, saya bikinin plank," kata  pria yang alumnus salah satu pesantren di

KELUYURAN ; Ajang Menikmati Waktu Senggang

foto : desa wisata Sade KELUYURAN sekiter sini-sini saja selalu bikin saya terkesima. Terkesima dg keunikan budaya, kebiasaan, panorama alam dan yang lain-lain. Apalagi bisa ke banyak tempat nun jauh di sono. Seneng keluyuran, membuat saya bermimpi mengunjungi banyak tempat. Tapi sayang keterbatasan itu kadang membuat langkah sedikit tersendat. Apalagi jika keluyuran ke sana kemari butuh transport, modal, kesiapan dan tetek bengek lainnya. Karenanya, dalam diam, keinginan-keinginan itu terpaksa harus dikubur.  Saat senggang, beberapa waktu lalu, saya nyoba keliling bareng si sulung. Saya awali dari ngajak dia ke museum. Di museum, ia terkaget-kaget melototin barang2 dan aneka macem yg menurut dia aneh. "Kok buku di kerangkeng. Kok ada buaya buatan di kurung dalam kaca," katanya.  "Kok ada foto, kok ada ini itu, di dalam kaca," sambungnya lagi penasaran.  Selepas dari museum, sy ajak lagi ke Sade. Penasarannya kambuh lagi. Kok atap rumah di sini beda ya,

Tembang (HUJAN MALAM MINGGU) dan Pentingnya Sikap REALISTIS

fhoto by : orliniza SAYA gak pernah kepikiran untuk ngopi dengan Capucino (sachetan), karena terbiasa ngopi Hitam. Saya pun gak pernah kepikiran untuk membaca buku berjudul, "Kata adalah Senjata" malam ini. Satu buku lama yg pernah saya beli secara online. Yang ada dalam pikiran saya, sejak dua bahkan tiga hari yang lalu : memenuhi janji bertamu ke rumah seseorang. Tapi apa yang terjadi? Hingga malam ketiga, janji itu tak bisa saya tunaikan. Padahal sedari awal saya siapkan. Justru sebaliknya, saya malah kejebak baca buku, ngopi sembari menikmati hujan malam minggu. Begitulah. Tak semua yg kita pikirkan, rencanakan, bisa terwujud. Justru yang tak terbersit di kepala sama sekali--malah itu yang terjadi ; itu yang kita lakukan. Itu yang kita peroleh. Dari sini, kita bisa mengambil hikmah, bahwa hidup harus kita jalani secara realistis. Hidup itu gak perlu neka-neko. Hidup gak penting membutuhkan seseorang banyak drama, apalagi pencitraan. Hiduplah seadanya, se