Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2022

ORANG-ORANG LUAR YANG MEREGUK DAMAI DI LOMBOK

Foto: saat diskusi dg Mark di pantai Ekas, pantai kura2, bukit teletubis dan pantai surga Delapan tahun silam pernah menginjakkan kaki di sini, di pantai Ekas, Jerowaru Lotim. Dan siang pada Sabtu (26/2), bareng beberapa sahabat sempat singgah lagi di Pantai itu. Seketika kenangan lama terngiang di kepala. Begitu tiba, kami disambut puluhan bocah yang terlihat asyik bermain bola kasti. Tak jauh dari tempat kami berdiri. Dari jauh kulihat bocah berkulit kelam, asyik menikmati gedget. Sedang yang lain saya lihat asyik bermain dan membantu orang tuanyanya melaut. Saya juga bertemu Mark, bule asal Itali. Pria berbadan ramping itu, lahir di kota Venich. Tak disangka, begitu ngobrol, serasa sudah kenal lama. Dia pun tak sungkan cerita ke kami, tentang awal kali pertama ia menginjakkan kaki di Lombok, bersama perempuan asal NTT, perempuan yang dicintai--yang kini menjadi pendamping hidupnya. Waow kren. Dua sejoli beda negara, bisa menyatu gegara Cinta. Keduanya pun mati ma

Buku dan Indahnya Perbedaan

buku karya bapak Samsul Hadi "Membincang sekaligus mengkaji agama dan cara beragama merupakan hal yg sgt menarik dan punya magnet tersendiri. Indonesia dg segala keragamannya menjdi slah satu negara di dunia yg telah lama berdiri tegak di atas keragaman itu sendiri," tulis Prof Adi Fadli, Purek UINMA pd buku berjudul, "Demokratisasi Beragama". DEMOKRATISASI BERAGAMA. Iya. Demikian judul buku bersampul dominan warna merah itu. Judul buku cukup seksi dan agak berat itu ditulis ust Syamsul Hadi, salah satu penyuluh agama kemenag Lobar asal Kecamatan Batulayar. Hasil pemikiran pak KUA, demikian dia kerap dipanggil, bagi saya tidak hanya seksi tapi juga sensitif. Terlebih lagi, jika demokrasi dihubung-hubungkan agama. Iya, kalau bagi kalangan nahdlyin, atau setidak2nya yg punya pemikiran terbuka, buku ini biasa2 saja. Sebab ini isu yg memang telah bergulir lama. Tpi jika pd kelompok2 tertentu, boleh jadi buku yg ditulis ketua Alumni Santri Nurul Hak

Jangan jadi Pengangguran

unk picture   agama kita tidak mengenal sama sekali orang yang berada dalam posisi tidak berbuat apa-apa (tidak melakukan aktivitas sosial ekonomi) baik untuk iri pribadi terlebih orang lain ISLAM, sebagai agama yang memiliki kesempurnaan tiada banding, suatau hal yang pasti bahwa tidak ada ajaran di dalamnya yang menutup ruang bagi perkembangan dan kemajuan hidup dalam berbagai aspek dan bidang kehidupan. Tak terkecuali di bidang ekonomi. Khususnya di bidang ekonomi, dalam hal ini, aktivitas sosial ekonomi, Islam melarang pemeluknya untuk jadi pengangguran. Sebaliknya, Islam menekankan pemeluknya, siapa saja untuk senantiasa rajin dan menolak semua bentuk dan ragam kemalasan? Ada ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa tujuan manusia diciptakan oleh Allah ke muka bumi, adalah bertujuan ibadah (QS.Al-Dzariyat: 56). Dari ayat tersebut dapat dicermati bahwa sesungguhnya, manusia hidup di muka bumi ini memiliki tujuan yang jelas. Karena tujuannya jelas, maka setiap