"Tidak ada yg lebih mahal dari komitmen. Tidak ada yang lebih mahal dari spirit,"
Saya pikir untaian kata yang disampaikan Rektor UNU Baiq Mulianah pada giat tasyakuran Sabtu (11/9) itu menarik. Saya sendiri seiya-sekata, mengamini ujaran ibu Rektor.
Mengapa saya begitu mudahnya terpesona sekaligus mengamini pernyataan itu?
Alasan saya simple: tanpa komitmen seringkali rencana, ide dan gagasan besar, buyar seketika. Tidak jarang, janji-janji dan keinginan bersama baik janji lisan apalagi janji tertulis, karena melangggar komitmen, justru kelompok yang tadinya 'satu kesatuan' terbelah seperti dua kubu yang bertikai. Fakta membuktikan: sebab dilanggarnya komitmen ada organisasi itu dan ini. Ada partai si itu dan si ini. Kalau sudah begini kan repot. Apalagi jika para elitnya yang bertikai, masyarakat bisa bingung tujuh keliling. Tanpa komitmen pula, antar individu dalam satu tim, bisa saling tidak percaya.
Satu hal yang tak kalah penting, setelah komitmen kuat terbangun, bersamailah komitmen itu dengan spirit.
Jadi wajar saja jika komitmen dan spirit itu mahal 'high price' seperti disitir Ibunda Rektor. I think so.
Itupula obrolan kita di ruang Fakultas Ekonomi UNU NTB yang baru di jalan langko bersama dua kawan saya: kawan Yakub Ma'arif dan kawan Dedi Riswandi untuk melangkah bersama menapaki tapak demi tapak jalan liku nan terjal untuk berjuang meraih cita-cita bersama.
Tahu tidak sesekali ketawa mereka berdua meledak-ledak. Saya sendiri hanya cukup memilih tersenyum manis karena doyan madu dan jualan madu. wkwkwk
Komentar
Posting Komentar