saat penulis menginjakkan kaki di gili air Saya balik lagi, dengan satu harapan. Usaha yang saya rintis empat tahun silam itu, bisa dibangun, dikembangkan. Syukur-syukur bisa menghasilkan cuan berlimpah SEBELUM gempa tahun 2018 saya mencoba mengembangkan usaha Asongan di Gili Air. Belum setahun, hasilnya dapat dinikmati. Tapi sayang tak bertahan lama. Gempa bumi melanda. Usaha asongan yang saya rintis tumbang. Sejak itu, aktivitas sosial, pariwisata di pulau cantik ini mati suri. Kondisi mengerikan itu, membuat Gili Air, tak ubahnya rumah tak berpenghuni. Sepi nan senyap. Tak ada kehidupan. Tak sedikit saudara-saudara kita meronta dalam nestapa musibah beruntun itu. Bagaimana menyikapi musibah? Tentu tetap berlapang dada, tetap berdoa dan berusaha. Berdoa agar tetap istiqomah dan selalu berfikir positif. Sedang berusaha, tak lain, agar seseorang itu bukan malah lemas terkulai menerima kegagalan tetapi menyambutnya dengan kepalan tangan dan menatap optimisme ke depan