Secara jamak-jamak, pariwisata itu: kegiatan jalan jalan ke tempat wisata. Tujuannya beragam. Bisa untuk sekedar santai (menikmati suasana alam), refreshing, untuk keperluan bisnis dan lainnya. Pariwisata syariah itu, tidak jauh beda dengan pariwisata biasa yang kita kenal (konvensional). Hanya saja, pariwisata syariah lebih menekankan nilai-nilai religius, dalam kepariwisataan (kegiatan pariwisata). Dalam kacamata Islam, kepariwisataan ini dipandang positif. Sebab, pariwisata berkaitan langsung dengan aktivitas sosial ekonomi. Aktivitas sosial ekonomi adalah salah satu perkara muammalah. Ia tak hanya, memberi dampak positif tetapi berimbas juga bagi sosial kehidupa masyarakat. Jadi, tak ada yang aneh tentang mahluk bernama pariwisata syariah. Akan terasa aneh jika anda fobia terhadap Islam. Lebih aneh lagi jika kita punya pandangan sempit (eksklusif). Pagi (Selasa, 28/9), saya bangga, merasa tersanjung, diberi kesempatan bicara di seluruh keluarga besar Yayasan R